Selasa, 29 November 2016

SISTEM PENGAPIAN

SISTEM PENGAPIAN

 SISTEM PENGAPIAN
     Sistim pengapian adalah sistim utama yang mempengaruhi kerja dan performa mesin yang berfungsi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder. Agar sistim pengapian bekerja, secara sempurna maka di perlukan service dan perbaikan yang benar, Melalui modul pelatihan ini anda akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang cara memperbaiki sistim pengapian.
SISTIM PENGAPIAN
Picture1
Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang di kompresikan di dalam silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga. Jadsi sistim pengapian berfungsi membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar pada saat akhir langkah kompres. Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik dimana untuk menghasilkan percikan api digunakan busi sebagai pemercik bunga api.
Komponen-Komponen Sistim Pengapian
  18
 1.   Baterei/Aki
Fungsi          : Sebagai sumber tenaga arus listrik yang mengalir pada lilitan primer coil pada waktu mesin hidup atau pada mesin putaran idling apabila kecepatan mesin sudah mulai tinggi dynamo mengganti tugas dari batere/aki
Untitled
2.   Fuse/sekring
Fungsi          : untuk mencegah terjadinya hubungan singkat agar tidak langsung sampai ke komponen komponen kelistrikan khususnya sekring yang ada di komponen komponen system pengapian konvensional
1
 3.   Kunci kontak/ignition switch
Fungsi         : Untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari batrei ke koil
2
 4.   External Resistor
Fungsi         : Mengurangi penurunan tegangan pada kumparan sekunder  pada saat mesin berputar pada putaran tinggi.
3
 5.   Ignition coil/coil pengapian
Fungsi         : Untuk merubah arus listrik 12Volt yang di terima oleh baterei menjadi tegangan tinggi ( 10 kv atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi
4
Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik tersebut pada ignition coil terdapat 2 kumparan-kumparan
1. Kumparan Primer
         Pada kumparan primer timbul induksi sendiri dengan tegangan 300-400v.arus ini kemudian mengalir dan di simpan untuk sementara dalam kondensorr.apabila pemutus arus menutup kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensor tersebut diatas akan mengalir ke rangkaian arus primer segera menjadi penuh. Demikian pemutus arus dibuka kembali maka arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder cukup besar.
    – Menciptakan medan magnet
    – Penampang kawat besar
    – Jumlah gulungan sedikit + 200-500 lilitan
2. Kumparan Sekunder
Pada kumparan sekunder timbul arus induksi dengan tegangan 10.000 – 20.000 volt. Pada motor selinder satu atau dua arus mengalir ke busi. Sedangkan pada motor selinder banyak arus mengalir ke busi lewat pembagi arus sesuai dengan piring order/urutan pengapian.
     – Merubah induksi menjadi tegangan tinggi penampang kawat kecil.
     – Penampang kawat kecil
     – Jumlah gulungan banyak + 20.000 Lilitan
 IGNITION COIL DENGAN RESISTOR
Pada ignition coil yang di lengkapi resistor mempunyai sebuah resistor ( tahanan luar ) yang di hubungkan seri dengan kumparan primer pada coil.
Ada dua tipe resistor
  1. External resistor type
  2. Integrated resistor type
 5
 IGNITION COIL TANPA RESISTOR
Putaran rendah
  • Waktu tertutup platina lebih lama
  • Arus yang mengalir ke kumparan primer cukup meski ada self induksi
  • Tegangan tinggi pada kumparan sekunder tetap
Putaran tinggi
  • Waktu tertutup platina lebih cepat
  • Arus yang mengalir kekumparan primer berkurang
  • Tegangan tinggi pada kumparan sekunder menurun
 6
 IGNITION COIL DENGAN RESISTOR
Putaran rendah
  • Peristiwanya sama sepertti pada coil tanpa resisto
Putaran tinggi
  • Waktu tertutup platina lebih cepat
  • Karena harga tahanan primer lebih kecil arus yang mengalir masih cukup untuk membentuk kemagnetan
  • Tegangan tinggi yang di hasilkan kumparan sekunder tetap besar
 7
 6. Distributor
Distributor berfungsi untuk membagikan loncatan bunga api ke setiap kabel kabel busi
Sesuai piring order/urutan pengapian.
 8
  1. Distributor cup
  2. Breaker points (Platina)
  3. Governor spring
  4. Gevernor Weight
  5. Distributor shaft
  6. Rotor
  7. Damper spring
  8. Breaker plate
  9. Condenser
  10. Vacuum advancer
  11. Ball bearing

  1. Busi
Berfungsi untuk meloncatkan bunga api listrik melalui elektroda

9keterangan :
  1.  isolator
  2.  isolator
  3.  cicin perapat
  4.  cicin pemanas
  5.  penghantar
  6.  rongga pemanas
  7.  terminal
  8.  baut sambungan
  9.  rumah busi
  10. elektroda pusat (+)
  11. celah elektroda (-)
  12. elektroda massa (-)

8.   PLATINA  (bagian kontak pemutus )
Berfungsi untuk memutus dan menyambung arus yang mengalir ke kumparan primer agar terjadi tegangan induksi pada kumparan skunder.
 17
 Keterangan :
  1. cam distributor
  2. kontak tetap
  3. kontak lepas
  4. pegas
  5. lengan kontak pemutus
  6. sekerup pengikat
  7. ebonite
  8. kabel
  9. alur penyetel

 9.   CONDENSOR
Berfungsi Mencegah / menghilangkan terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan platina
         
RANGKAIAN SISTEM PENGAPIAN BATERE MOTOR BENSIN
12
  1. Kunci Kontak
  2. Busi
  3. Distributor
  4. Baterai
  5. Coil

  Rangkaian sistem pengapian baterai motor bensin
13
TERBENTUKNYA TEGGANGAN TINGGI
14
  • jika platina menutupu, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga inti besi menjadi sebuah magnet
  • ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus dan medan magnet menghilang
  • akibat menghiklanganya medan magnet, akan di bangkitkan tegangaan induksi pada kumparan skunder yang di teruskan ke busi
 19
Cara Kerja Sistim Pengapian
  1. kontak point (platina) sedang menutup
Arus mengalir dari baterai ® pusc ® slander koil ® platina (ignition coil) igni coil menjadi magnet.
 19
  1. Kontak point (platina) membuka arus primer terputus dengan cepat maka
- Medan magnet hilang
- Terjadi arus kondisi tegangan tinggi pada komponen skunder.
- Terjadi loncatan api, diantara elektroda busi.
 20
 PLATINA  (bagian kontak pemutus )
   Bagian kontak pemutus (platina)
   Fungsi : untuk memutus dan menyambung arus yang mengalir ke kumparan primer agar terjadi tegangan induksi pada kumparan skunder.
 10
 Keterangan :
10. cam distributor
11. kontak tetap
12. kontak lepas
13. pegas
14. lengan kontak pemutus
15. sekerup pengikat
16. ebonite
17. kabel
18. alur penyetel
Sudut Pengapian
Yaitu : Sudut putar  cam distributor dan saat platina mulai membuka sampai platina membuka pada tonjolan kam berikutnya.
 21
    Contoh sudut pengapian
 Mesin 2 silinder / pengapian = 360/2  = 1800
 Mesin 4 silinder / pengapian = 360/ 4 = 900
Sudut Dwell
Adalah sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup sampai mulai membuka
 22
 Sudut buka platina A dan B
Sudut tutup platina B dan c
Sudut dwell = 60 % x < pengapian toleransi
 “CONDENSOR”
          Fungsi          : Mencegah / menghilangkan terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan platina
 23
 Tegangan induksi yang dihasilkan kumparan skunder akan semakin besar jika menghilangnya kemagnetan kumparan primer berlangsung dengan singkat
Condensor akan mempercepat menghilangnya tegangan induksi kumparan primer dengan cara menyerap arus induksi tersebut dengan cara itu maka 4tegangan tinggi kumparan skunder dapat dihasilkan.
Kumparan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas kondensor dapat ditentukan melalui warna kabel yang di gunakan.
Warna kabel
kapasitas kondensor
Hijau
0, 10  nf
Kuning
0,  20 uf
Biru
0,  25 uf
Putih
0,  27  uf

Bagian pemaju saat pengapian
“Governor advancer”
Fungsi : memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya peranan putaran mesin.
 24
Keterangan :
  1. cam
  2. spring support pin
  3. guide pin
  4. screw
  5. governor spring
  6. cam plate
  7. fly weight
  8. weight support pin
  9. distributor shaft

  • Cara kerja :
 Sebelum bekerja
25
 - Fly weight (pemberat) belum mengembang
 - salah satu pegas pembalik masih longgar
- Complate  belum ditekan

  •  Saat belanja
26
- Fly weight centry fugal mulai mengembang sampai maksimum
- kedua pegas pembalik bekerja

vacum advancer
fungsi : memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin
saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karna otomisasi campuran sedikit, campuran kurus.
Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan.
27                                                Keterangan
  1. pelat dudukan platina
  2. rod
  3. diafragma
  4. pegas
  5. selang untuk vacuum
  6. langkah
  7. advance port
  8. throtol valve

  • Cara kerja
Vacum advancer belum bekerja kevacuman pada lntake manifold masih rendah sehingga diafragma belum bekerja.
28
Vacum advancer sedang bekerja kevacuman pada lntake manifold tinggi sehingga diafragma terisap dan rod(tuas) tertarik akibat dudukan platina ikut bergerak dan pembukaan dipercepat.
29
       Double Vacum Advancer
30

7. Busi
fungsi : meloncatkan bunga api listrik melalui elektroda
a  keterangan :
  1. 12.  isolator
  2. 13.  isolator
  3. 14.  cicin perapat
  4. 15.  cicin pemanas
  5. 16.  penghantar
  6. 17.  rongga pemanas
  7. 18.  terminal
  8. 19.  baut sambungan
  9. 20.  rumah busi
  10. 21.  elektroda pusat (+)
  11. 22.  celah elektroda (-)
  12. 23.  elektroda massa (-)

Nilai panas
Nilai panas busi adalah Suatu  index yang dimajukan jumlahnya panas yang dapat di pindahkan oleh busi
Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator
Nilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi mesin.

Saat pengapian
b
Pengapian terjadi                                 Pengapian terjadi setelah
Sebelum piston mencapai TMA               piston melewati TMA
(pengapian awal)                                  (pengapian terlambat)

saat pengapian adalah saat busi memercikkan bunga api untuk memulai pembakaran.
Saat pengapian di ukur dalam derajat poros engkol sebelum atau sesudah TMA
Persyaratan pengapian :
Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu tertentu
Waktu rata-rata pembakaran + 2 detik.
Grafik pembakaran motor bensin
 c
Keterangan :
  1. Saat pengapian
  2. tekanan pembakaran maksimum
  3. akhir pembakaran



PENUTUP
I. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan materi modul di atas dapat di simpulkan sebagai berikut:
  1. System pengapian
pada dasarnya system pengapian dapat di bagi menjadi :
  1. System pengapian konvensional
  2. System pengapian magnet
  3. System pengapian CDI
  4. System pengapian UTI
Tetapi pada modul ini penulis hanya membahas system pengapian konvensional yang digunakan pada motor bensin.

  1. Fungsi sistem pengapian konvensional adalah untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang terdapat dalam ruang bakar pada akhir langkah kompres, melalui loncatan bunga api dari busi.

  1. Komponen-komponen system pengapian
    1. Baterai
    2. Kunci kontak
    3. Fuse
    4. Resistor Balast
    5. Coil
    6. Distributor
    7. platina
    8. Kabel tegangan tinggi
    9. Busi

II. Saran-saran
1. setellah saat pengapian sesuai  yang telah ditentukan 50-100 STMA
2. setellah celah platina sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan 0,40-0,45 mm.menggunakan filler gauge
3. Periksa dan rawat komponen secara berkala.
Terima Kasih telah mengunjungi Blog saya. Syukron wa jazakumullahu khairan katsiran.

sumber:http://automotive.meximas.com/sistem-pengapian-2/

0 komentar:

Posting Komentar