Rabu, 29 Maret 2017

Mutu SMK Maarif 2 Gombong Diakui Internasional

Mutu SMK Maarif 2 Gombong Diakui Internasional


Mutu SMK Maarif 2 Gombong Diakui Internasional
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif 2 Gombong (Madugo) didirikan pada tahun 1994 dengan SK Pendirian Nomor 525/1.03/I/1994 tertanggal 5 September 1994. Sekolah yang bernaung dalam Lembaga Pendidikan Ma’arif NU ini terletak di Jl. Kemukus No 96 B Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
<>
Sekolah kebanggaan warga Nahdliyin ini telah meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2013. Artinya, SMK Madugo dianggap memenuhi standar internasional di bidang sistem manajemen mutu.

Kepala SMK Madugo Ngadino S.Kom mengatakan bahwa dengan diterimanya sertifikasi  ISO ini  menunjukkan, manajemen mutu di semua unit kerja di SMK Ma’arif 2 Gombong  telah memenuhi standar kepuasan pelanggan.

“Standar manajemen ISO 9001:2008, merupakan jaminan bagi dunia kerja.  SMK Madugo telah diakui manajemennya oleh dunia internasional,”  kata Ngadino yang juga pengurus wilayah LP Maarif NU Jateng lewat sambungan telepon.

SMK Madugo berkomitmen mencetak lulusan yang handal dan profesional yang memegang teguh aqidah Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja).   Komitmen tersebut merupakan implementasi visi SMK Madugo yakni menyiapkan siswa yang unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.

Misi SMK Madugo yakni menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang produktif, terampil, dan mandiri untuk mengisi lapangan kerja dalam upaya mempercepat dan memperkokoh pertumbuhan teknologi dan industri dalam pembangunan nasional.

SMK Madugo memiliki 3 (tiga) pilihan jurusan keahlian, yakni Teknik Audio Video, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Pendingin dan Tata Udara.  Dua jurusan terakhir telah mendapat akreditasi dari Badan Akreditasi Sekolah dengan Nilai B.

Pilihan kegiatan ekstrakurikuler dan wadah kegiatan siswa juga sangat beragam. Mulai dari olahraga, pramuka, kesenian, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, Polisi Keamanan Sekolah (PKS), Pecinta Alam, dan OSIS.

Yang menarik SMA Madugo juga memiliki wadah kreativitas dunia boardcasting dan kepenyiaran bagi siswanya, yakni Radio Madu.  Menurut informasi Radio Madu memiliki   jangkauan siar yang cukup luas dan pendengar yang cukup banyak,  terutama kalangan pelajar.

Fasilitas yang dimiliki SMK Madugo pun sangat lengkap. Mulai dari bengkel dan ruang praktik masing-masing jurusan keahlian, lab komputer, lab bahasa, lab sains, lab multimedia, ruang praktik gambar teknik, perpustakaan multimedia, dan sarana penunjang lain semua lengkap.

Berbagai prestasi juga telah diraih seperti Juara Lomba Kompetensi Siswa, Pramuka, Bola Voli, dan prestasi yang lain. Prestasi dan kelengkapan fasilitas ini menjadi daya tarik  SMK di mata masyarakat. Jumlah siswa SMA Madugo kini sudah mencapai 1108 siswa.

“Amanah masyarakat ini akan kami jaga  dengan terus meningkatkan kualitas lembaga secara konsisten dan menyeluruh. Sumber daya guru-karyawan, sarana prasarana, prestasi akademik, non akademik,  akan terus menjadi perhatian utama.  Sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi civitas akademika SMK Madugo bisa ikut ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini,” pungkas Ngadino. (Muslihudin el Hasanudin/Mahbib)
Mutu SMK Maarif 2 Gombong Diakui Internasional
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif 2 Gombong (Madugo) didirikan pada tahun 1994 dengan SK Pendirian Nomor 525/1.03/I/1994 tertanggal 5 September 1994. Sekolah yang bernaung dalam Lembaga Pendidikan Ma’arif NU ini terletak di Jl. Kemukus No 96 B Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
<>
Sekolah kebanggaan warga Nahdliyin ini telah meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2013. Artinya, SMK Madugo dianggap memenuhi standar internasional di bidang sistem manajemen mutu.

Kepala SMK Madugo Ngadino S.Kom mengatakan bahwa dengan diterimanya sertifikasi  ISO ini  menunjukkan, manajemen mutu di semua unit kerja di SMK Ma’arif 2 Gombong  telah memenuhi standar kepuasan pelanggan.

“Standar manajemen ISO 9001:2008, merupakan jaminan bagi dunia kerja.  SMK Madugo telah diakui manajemennya oleh dunia internasional,”  kata Ngadino yang juga pengurus wilayah LP Maarif NU Jateng lewat sambungan telepon.

SMK Madugo berkomitmen mencetak lulusan yang handal dan profesional yang memegang teguh aqidah Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja).   Komitmen tersebut merupakan implementasi visi SMK Madugo yakni menyiapkan siswa yang unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.

Misi SMK Madugo yakni menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang produktif, terampil, dan mandiri untuk mengisi lapangan kerja dalam upaya mempercepat dan memperkokoh pertumbuhan teknologi dan industri dalam pembangunan nasional.

SMK Madugo memiliki 3 (tiga) pilihan jurusan keahlian, yakni Teknik Audio Video, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Pendingin dan Tata Udara.  Dua jurusan terakhir telah mendapat akreditasi dari Badan Akreditasi Sekolah dengan Nilai B.

Pilihan kegiatan ekstrakurikuler dan wadah kegiatan siswa juga sangat beragam. Mulai dari olahraga, pramuka, kesenian, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, Polisi Keamanan Sekolah (PKS), Pecinta Alam, dan OSIS.

Yang menarik SMA Madugo juga memiliki wadah kreativitas dunia boardcasting dan kepenyiaran bagi siswanya, yakni Radio Madu.  Menurut informasi Radio Madu memiliki   jangkauan siar yang cukup luas dan pendengar yang cukup banyak,  terutama kalangan pelajar.

Fasilitas yang dimiliki SMK Madugo pun sangat lengkap. Mulai dari bengkel dan ruang praktik masing-masing jurusan keahlian, lab komputer, lab bahasa, lab sains, lab multimedia, ruang praktik gambar teknik, perpustakaan multimedia, dan sarana penunjang lain semua lengkap.

Berbagai prestasi juga telah diraih seperti Juara Lomba Kompetensi Siswa, Pramuka, Bola Voli, dan prestasi yang lain. Prestasi dan kelengkapan fasilitas ini menjadi daya tarik  SMK di mata masyarakat. Jumlah siswa SMA Madugo kini sudah mencapai 1108 siswa.

“Amanah masyarakat ini akan kami jaga  dengan terus meningkatkan kualitas lembaga secara konsisten dan menyeluruh. Sumber daya guru-karyawan, sarana prasarana, prestasi akademik, non akademik,  akan terus menjadi perhatian utama.  Sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi civitas akademika SMK Madugo bisa ikut ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini,” pungkas Ngadino. (Muslihudin el Hasanudin/Mahbib)

sumber:http://www.nu.or.id/post/read/49370/mutu-smk-maarif-2-gombong-diakui-internasional

Sejarah Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen

Sejarah Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen

Pada awalnya Desa Karangbolong bernama Desa Karangtengah yang artinya Desa yang di kelilingi oleh perbukitan, di balik perubahan nama Desa adalah :
Foto Desa Karangbolong
Di kisahkan dari Sakitnya Istri Raja Kartasura yang bernama  RADEN AYU INTEN,  pada waktu itu raja karta sura yang bernama  SINUWUN MANGKU BUWONO  II, sudah memanggil beberapa tabib tapi tidak ada yang sanggup menyembuhkan  sang putri, akhirnya sang raja pun bersemedi meminta petunjuk pada yang kuasa, pada semedi itu sang raja bermipmi/ mendengar suara yang mengatakan, jika sang prabu menginginkan sang putri sembuh maka carilah jamur yang tumbuh di batu / jamur owe’eh peksi lawet / air liur burung walet yang tumbuh di batu, dalam mimpi  sang raja pun bertanya, di manakah aku harus mencari jamur itu. Lalu di jawab : carilah kebarat dengan menysuri pantai selatan pasti akan menemukan jamur itu.
Setelah bangun sang raja pun memerintahkan sang patih yang bernama  PATIH DANUREJO untuk mencari jamur itu, seelah itu sang patih pun berangkat menyusuri pantai selatan dengan menyamar menjadi masyarakat biasa dan berganti nama menjadi kyai surti, setelah berhari-hari menyusuri pantai selatan sampailah di desa waluyoreja, setelah di waluyoreja kyai surti berteman dengan demang  wiro kerti dan demang wiro kerti pun menemani kyai surti mencari jamur tersebut setelah berjalan kebarat dan melihat batu yang ada di tengah laut dan kelihatan dari daratan maka tempat itu dinamakan karangmangu , lalu berjalan lagi kebarat dan tiba-tiba demang wiro kerti kesurupan mahluk pengikut kanjeng ratu kidul dan selama kesurupan demang wiro kerti memberi tahu agar singgah di desa sebelah yang bernama desa karang tengah dan juga mengatakan agar nanti jika istri raja sudah sembuh agar di ganti namanya Menjadi  KANJENG RATU BANDORO, lalu kyai surti pun menyembuhkan demang wiro kerti dengan cara di suwuk/ditiup ubun-ubunnya, setelah sembuh demang wiro kerti bilang ke kayai surti bahwa dia melihat pasar kambang , kyai surti mengatakan bahwa besok kalau sudah waktunya akan ada pasar di sini, dan karena demang wirokerti sembuhnya karena di suwuk/di tiup maka tempat itu dinamakan suwuk.
Goa Pengintipan Di lihat dari wisata suwuk
Goa Pengintipan tampak luar
Goa Pengintipan Tampak dalam
Dan Kyai surti bersama demang Wiro Kerti pergi kebarat, setelah tiba di Desa sebelah dan melihat ada batu yang berlubang lalu di Dekati dan masuk, karena batu itu tembus kedalam maka batu itu dinamai Batu Pengintipan/pengintaian, Karena di situlah Kayai surti dan Demang wiro kerti Mengintai  Burung Walet untuk mengetahui tempat Sarangnya pada waktu mengintai Kyai surti melihat ada tiga tempat tapi belum jelas,  lalu  kyai surti dan Demang Wirokerti terbang Kebatu Tugur untuk  Mengintai lagi setelah sore semua burung Walet hinggap di tempatnya masing-masing yaitu di tiga tempat, tiga tempat itu ialah Desa Karang tengah, Desa Pasir, Desa Karangduwur,kayai surti pun kebali lagi Kekerajaan Kartasura untuk mengambil alat pemetik  jamur yang tumbuh di Batu itu/ Sarang Burung Lawet , Waktu Kyai surti pulang Ke Kerajaan, Demang wiro kerti tidak ikut pergi ke Kerajaan, Demang wiiro kerti pun Pulang Ke Desa Walurejo.
Setelah sampai di kerajaan Patih DANUREJO  melaporkan ke Raja, bahwa dia sudang menemukan Jamur itu, lalu sang raja memerintahkan Kepada sang patih agar secepatnya mempersiapkan peralatan yang di butuhkan tuk mengambil Jamur itu, lalu sang Patih pun berangkat lagi ke Desa Karang tengah untuk  mengambil Jamur itu dan di perjalanan itu singgah Kadipaten Mirit di Kadipaten mirit Kayai Surti Mengajak UDRODRONO dan UDRONO GADING untuk ikut memetik jamur/ sarang burung walet, setelah sampai di Desa Karang tengah, Kyai surti dan dua Pengikutnya ijin ke pada Kyai bekel untuk memetik jamur yang tumbuh di batu yang berada di goa, kyai bekel pun bilang” ya Silahkan saja Kalau Bisa” lalu kyai surti dan kedua temanya pergi ke goa untuk memetik Jamur itu. Pada waktu kyai surti dan kedua temannya sudah masuk ke dalam goa dan di dalm sedang melubangi batu pakai tangan untuk mengikat garang gati/duk Pengikat/ Tali, Kyai bekel datang dan memotong tangga yang pakai tali, sehingga tanggapun jatuh kelaut dan kyai surti terjebak di dalam, tapi karena kyai surti dan kedua temanya itu orang sakti maka ketiga orang itu pun terbang keluar, lalu congkog yang di tugasi untuk mengintai kyai surti, laporan ke kyai bekel kalau Kyai surti dan temanya bisa keluar dengan cara terbang. Lalu kyai surti dan temanya  pun mampir lagi ke kyai bekel , setelah mampir, kyai bekel mempersiapkan ingkung/masakan ayam yang di rebus, tapi Ingkung itu di bubuhi  ndaru beksi/ racun. 
Foto Goa Sarangburung walet Desa Karangbolong
     Dan kyai surti pun tahu kalau ingkung itu ada racunnya, lalu ingkung itu di lempar dan menjadi ulung/elang, kyai bekel pun tidak mau kalah ikat kepalanya di lepas dan di lempar ke udara lalu menjadi burung gagak, akhirnya ulung dan gagak bertarung, dalam pertarungan itu tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, lalu ulung pun kembali menjadi ingkung dan gagak kembali menjadi ikat kepala. Setelah itu kyai bekel bertanya” siapa anda kenapa bisa membandingi ilmu saya” lalu kyai surti bilang” saya sebenarnya adalah Patih DANUREJA dari kerajaan Kartasura yang sedang di perintah oleh sang raja SINUWUN MANGKU BUWONO  II untuk memetik jamur oweh peksi yang tumbuh di batu. Lalu kyai bekel meminta maaf kepada Kyai surti, tapi karena kyai surti sudah terpancing emosinya hingga akhirnya kyai surti menyumpaih kyai bekel yang berbunyi” Desa Karang tengah ini saya ganti namanya Menjadi Desa KARANGBOLONG berdasar atas Goa Batu Pengintipan dan tedak pitu turun wolu “ lurah Karangbolong tidak bisa ketempat goa sarang burung jika ada yang ke goa maka akan terkena bencana”, dan “warga desa juga tidak ada yang bisa menjadi pegai negeri”, “ jika  pegawai sarang burung sudah di angkat menjadi pegawai negeri secara serentak maka sarang burung lawet sudah hilang dan tidak bisa kembali lagi” dan “ Desa ini bisa kembali jaya jika di kemudian hari sudah ada Wisata Desa yang bernama “ PUNCAK WISATA ALAM  GOA SARANG BURUNG WALET ASLI DESA KARANGBOLONG
Di ceritakan sepulangya dari Karangbolong Kyai Surti tidak lama kemudian di tangkap oleh VOC. Belanda dan di buang Ke Afrika lalu Meningggal di Sana.






sumber:https://karangbolongarsip.blogspot.co.id/2016/03/sejarah-desa-karangbolong-kecamatan.html

PERBEDAAN DESA DENGAN KELURAHAN

PERBEDAAN DESA DENGAN KELURAHAN